MEMILIH KONTRAKTOR RUMAH



Memilih Kontraktor terutama untuk kontraktor Rumah. Kontraktor rumah memang banyak, namun pertimbangan yang seksama harus dilakukan untuk mendapatkan kontraktor yang berpengalaman, jujur, pekerjaannya rapi dan biayanya hemat. Semakin cepat Anda menunjuk kontraktor, semakin sedikit waktu menunggu untuk dimulainya konstruksi rumah Anda.
Sebelum memilih kontraktor rumah, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:
  • Mintalah referensi dari kontraktor, tanyakan pengalaman dan rekam jejaknya dalam membangun rumah. Anda tentu tidak ingin menjadi “kelinci percobaan” untuk kontraktor pemula tanpa pengalaman, bukan?
  • Lihatlah gambar-gambar rumah yang telah dibangun oleh kontraktor tersebut. Anda juga bisa mengunjungi website-nya untuk melihat portofolio pekerjaan yang telah diselesaikan di masa lalu.
  • Bila perlu, kunjungi salah satu rumah yang pernah digarap oleh sang kontraktor. Periksa detil pengerjaannya. Perbedaan kontraktor bagus dan jelek bisa terlihat pada pekerjaan-pekerjaan detil. Tanyakan pada pemilik rumah apakah kontraktor menyelesaikan rumah tepat waktu dan tepat spesifikasi.
  • Pelajari layanannya. Apakah kontraktor mudah dihubungi? Apakah panggilan telepon Anda dijawab segera?
  • Dapatkan usulan RAB dari kontraktor dan diskusikan biaya- biaya yang ada di dalamnya. Lakukan perubahan bila Anda perlu menyesuaikan dengan budget Anda. Dapatkan perkiraan waktu kapan pekerjaan dapat diselesaikan. Anda tentu tidak ingin memilih kontraktor yang bekerja lambat atau harus menunggu pekerjaan karena sibuk dengan proyek lain. Tuliskan setiap pertanyaan Anda dan jawaban dari kontraktor untuk referensi di masa mendatang
  • Tanyakan dan pelajari apakah para pekerja lapangan dari kontraktor tersebut berpengalaman? Bagaimana dia memantau dan mensupervisi pekerja lapangan?  Anda tentu tidak ingin memercayakan pembangunan rumah dengan kontraktor yang tidak punya manajemen operasional proyek yang bagus sehingga tidak cakap mengelola pekerja-pekerja lapangannya.
Setiap usaha konstruksi sebuah badan usaha kontraktor pastinya mengidamkan mempunyai Manajemen Proyek yang baik.

Secara garis besar, manajemen proyek yang baik adalah yang mampu:
  • Membuat pengerjaan proyek berjalan lebih cepat
  • Menetapkan Harga yang tidak tinggi / tidak terlalu rendah  (‘Wajar’)
  • Alur kerja yang jelas dengan sistem ‘menyenangkan’
  • Antara Karyawan dan tukang Kompak
  • Hubungan bawahan dan atasan yang akrab tanpa melupakan posisi atau jabatan masing-masing.

·  Semua manajer dan atasan mampu bertindak sebagai pemimpin, (bukan sekedar orang yang memberi perintah dan membuat aturan saja)

·  Hak-hak semua karyawan bisa terpenuhi semua sehingga mereka bisa bekerja dengan tenang dan tidak ada sesuatu yang membuatnya merasa tertekan.



SISTEM MANAGEMET PROYEK KONTRAKTOR 

Perusahaan konstruksi yang mempunyai Manajemen proyek yang baik, tentunya akan  lebih mudah untuk memenangkan tender atau mendapat proyek.
Manajemen Proyek yang baik juga bisa menjadi bagian dari promosi yang membuat nama perusahaan ikut terangkat.

Perusahaan kontraktor dan pemborong harus tahu sistem maupun tata kelola manajemen bangunan agar bisa:
  • Mengelola berbagai macam asset.
  • Mengelola sumber Daya Manusia.
  • Pengerjaan bangunan berkualitas maksimal dan terjamin mutunya.
  • karyawan dan SDM mendapat kesejahteraan yang layak, sesuai dengan keuntungan yang didapat dari pekerjaan proyek.
Manajemen yang baik akan mampu menciptakan organisasi dimana setiap SDM nya bisa melakukan tugas yang menjadi tanggung jawab tanpa perlu harus mendapat tekanan dari mandor atau atasan.
Jadi mereka merasa sebagai bagian dari sistem kerja yang utuh, bukan sekedar menjual tenaga atau pikiran saja.
Dari sini produktifitas kerja bisa meningkat dan semua karyawan bisa berkerja dengan hati yang penuh semangat dan dedikasi tinggi.

Beberapa bagian dalam organisasi yang sedang mengerjakan proyek bangunan antara lain adalah (Secara garis besar):
  • manajer proyek
  • Manajer teknik atau site engineering manager
  • Manajer lapangan atau site operational manager
  • Sistem K3 atau Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta savety.
  • Staf kualitas kontrol yang punya tugas melalukan pengecekan hasil pekerjaan
  • Adminitrasi yang mengatur aneka macam sistem operasi berikut masalah keuangannya
Tiap bagian atau personal yang merupakan tim inti dari proyek masih membawahi lagi beberapa staff atau karyawan yang jenis tugas dan pekerjaannya disesuaikan dengan keahliannya masing-masing.
Contohnya adalah staff quantity surveyor yang punya tugas utama melakukan audit dan perhitungan volume masing-masing bagian pekerjaan proyek.

Tujuannya adalah untuk membuat suatu sistem agar proses pengerjaan proyek bisa berjalan efisien dan biaya yang dikeluarkan jadi lebih irit.
Kemudian ada lagi pelaksana yang punya tanggung jawab melakukan pemantauan pengerjaan proyek agar gedung atau bangunan yang dibuat kualitasnya bisa sesuai dengan standar yang telah ditentukan konsultan perencana.
Selain itu ada pula staff lain setingkat suveryor yang bertugas membuat ukuran dan sejenisnya sehingga bangunan yang dibuat bisa sama dengan desain perencanaan sebelumnya.
Bagian organisasi atau manajemen proyek yang lain adalah akutansi, perpajakan, savety patrol, staff keamanan atau satpam dan yang terakhir adalah tenaga pelaksana dan tukang.
Semua jenis sumber daya manusia ini harus dikelola dengan baik agar bisa menjadi tim kerja yang solid dan kompak

PERAN MANAGER PROYEK

Seorang manager proyek dalam sebuah kontraktor adalah merupakan seorang professional dalam bidang manajemen proyek
Manajer proyek memiliki tanggung jawab untuk melakukan perencanaan pelaksanaan proyek, mengetahui tahapan-tahapan pelaksanaan di lapangan dan penutupan sebuah proyek dengan baik yang biasanya berkaitan dengan bidang industri kontruksi, arsitektur, telekomunikasi dan informasi teknologi. Untuk menghasilkan kinerja yang baik, sebuah proyek harus dimanage dengan baik oleh manajer proyek yang berkualitas baik serta memiliki kompetensi yang disyaratkan. Lalu apa saja kompetensi yang dimaksud?
Seorang manajer proyek yang baik harus memiliki kompetensi yang mencakup unsur ilmu pengetahuan (knowledge), kemampuan (skill) dan sikap (attitude). Ketiga unsur ini merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan keberhasilan proyek. Sebuah proyek akan dinyatakan berhasil apabila proyek dapat diselesaikan sesuai dengan waktu, ruang lingkup dan biaya yang telah direncanakan. Manajer proyek merupakan individu yang paling menentukan keberhasilan / kegagalan proyek. Karena dalam hal ini manajer proyek adalah orang yang memegang peranan penting dalam mengintegrasikan, mengkoordinasikan semua sumber daya yang dimiliki dan bertanggung jawab sepenuhnya atas keberhasilan dalam pencapaian sasaran proyek.

Untuk menjadi manajer proyek yang baik, terdapat 9 ilmu yang harus dikuasai. Adapun ke sembilan ilmu yang dimaksud antara lain :
1. Manajemen Ruang Lingkup
2. Manajemen Waktu
3. Manajemen Biaya
4. Manajemen Kualitas
5. Manajemen Sumber Daya Manusia
6. Manajemen Pengadaan
7. Manajemen Komunikasi
8. Manajemen Resiko
9. Manajemen Integrasi

Seorang manajer proyek yang baik juga harus mempersiapkan dan melengkapi kemampuan diri sendiri yang bisa diperoleh melalui kursus manajemen proyek. Adapun panduan referensi standart internasional yang kerap dipergunakan dalam bidang manajemen proyek adalam PMBOK (Project Management Body Of Knowledge). 
Setelah seorang manajer proyek dirasa cukup menguasai bidang pekerjaan yang sedang dijalani, maka disarankan untuk dapat mengambil sertifikasi manajemen proyek. Mereka yang berhasil mendapatkan sertifikasi ini akan memperoleh gelar PMP (Project Management Professional) dibelakang namanya sebagai bukti dimilikinya kemampuan terkait. #CK




Sumber : Arsdesain